Di
postingan kali ini,saya hanya menjelaskan teknik cetak dengan acuan tetap.
dan kita
hanya akan memberi gambaran kecil dari tiap-tiap teknik cetak.
Cetak
Datar ( Offset )
Cetak
datar adalah teknik cetak dimana BTM (Bagian tidak mencetak) memiliki
tinggi yang sama dengan BM (Bagian Mencetak). Prinsip kerja teknik cetak
ini adalah dimana menggunakan acuan berupa plat yang sudah terdapat bagian BM
dan BTM, selanjutnya bagian BM akan menarik tinta sedangkan bagian BTM akan
menarik air (tujuan BTM menarik air agar tinta tidak mengenai BTM, karena jika
tinta menyinggung bagian BTM yang terjadi adalah hasil akhir tidak akan
menampilkan image/gambar sesuai dengan platnya - blank (Hitam semua).Nah
tinta yang sudah mengenai plat selanjutnya akan ditransfer terlebih dahulu di
blanket (itulah sebab mengapa teknik cetak offset juga disebut dengan teknik
cetak tidak langsung, karena acuan tidak langsung mengenai permukaan cetak, melainkan
melalui perantara terlebih dahulu, dan hal itu juga yang menyebabkan
image/gambar yang ada di plat terbaca - tidak terbalik). setelah mengenai
blanket, selanjutnya ditransfer ke permukaan cetak (kertas), pemindahan tinta
dari silinder blanket ke permukaan cetak dibantu olah silinder tekan (Immpressi)
bertujuan agar tinta yang dialihkan benar-benar tertransfer dengan baik.
Cetak Tinggi (Litografi dan Flexografi)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPN4Oc963xTplX3OEB6zsajZC79U12cag5OSuXPE5ISJsb7rPP20JF0l-JJkZFh7rGllTCs23Qgk2jiO_iLeV47by9a5UiFMc5Cf5euaNqVAC2-hu0Y2p5xn-lpNiqSyakjHH1_P7GNRM/s1600/11.jpg)
(Flexografi) Pada dasarnya flexografi juga memiliki
prinsip yang sama dengan litografi, karena sama-sama menggunakan teknik cetak
tinggi, namun perbedaannya terletak pada bahan acuan yang digunakan dan
permukaan benda yang dicetaknya. Fleksografi menggunakan acuan cetak yang
terbuat dari Anilin, sejenis karet/pelastik, hal ini bertujuan untuk mencapai
fleksibelitas cetakan, karena sejatinya fleksografi adalah teknik cetak yang
digunakan untuk mencetak permukaan yang bisa dikatakan tidak rata,
bergelombang, bermotif, dll. teknik cetak fleksografik biasa digunakan
dipabrik-pabrik kemasan, karena bahan-bahan yang dicetak juga biasanya
digunakan pada pabrik-pabrik (contohnya Kardus, plastik, karet, mika, kaca,
dll).
Cetak Dalam
(Rotogravure)
Perbedaan
yang menonjol dalam teknik cetak dalam ini adalah, acuannya yang berbeda bentuk
dan bahan pembuatan acuannya yang tergolong rumit. pada teknik cetak ini,
prinsip yang digunakan adalah BM (Bagian Mencetak) kedudukannya lebih
rendah ketimbang BTM (Bagian Tidak Mencetak).Jadi tinta akan masuk ke
dalam celah-celah acuan, lalu untuk mencegar kelebihan tinta, digunakanlah
doctor blade untuk meratakan bagian yang tidak mencetak agar tidak terdapat
tinta. acuan rotogravure biasanya terbuat dari timah/tembaga, hal itulah yang
membuat teknik cetak rotogravure jarang digunakan, sekalipun digunakan hanya
untuk mencetak cetakan yang tergolong security printing (contohnya uang, cek,
materai, dll).
Cetak Khusus
(Cetak Sablon/Cetak Saring)
Sudah tak
asing lagi ditelinga tentang cetak sablon ini, mungkin sobat sudah mengetahui
apa saja alat dan bahan yang diperlukan. Namun, sekedar berbagi ilmu, kita akan
sedikit menjelaskan tentang cetak sablon ini.
acuan cetak
sablon tidak seperti teknik cetak lainnya, acuannya terbuat dari kain berpori (Screen) yang dimana jarak setiap lubang pori-pori disesuaikan
dengan permukaan cetak yang ingin dicetak. prinsip kerjanya adalah screen
dilapisi dengan cairan untuk menutup setiap pori-pori, lalu screen dijemur
bersamaan dengan image yang ingin dibuat, tujuannya adalah untuk mengeringkan
cairan tersebut, namun bagian screen yang tertutupi oleh image tidak akan
kering.Nah, setelah itu barulah dilakukan proses pelunturan cairan menggunakan
air, tujuannya agar bagian screen yang terdapat image dapat dilalui oleh tinta.
Itulah
ulasan singkat mengenai teknik cetak yang biasa digunakan oleh kalangan umum.
Semoga
artikel ini bisa bermanfaat (Artikel disadur dari iWowCrew)